CATATAN PERJALANAN KE RAJA AMPAT (BAGIAN 2)

September 02, 2018



Hallo guys! Yuk kita lanjutin jalan-jalan kita ke Raja Ampat. Bagi teman-teman yang belum sempat baca postingan gue hari pertama di Raja Ampat, bisa baca disini ya guys CATATAN PERJALANAN KE RAJA AMPAT (BAGIAN 1)

Hari pertama tour de Raja Ampat telah diujung waktu. Mentari telah separuh tenggelam di ufuk barat. Memancarkan sinar kemuning yang memberikan nuansa romantis kala itu. Namun sayangya, gue gak bawa girl friend, jadi terasa kurang romantis gitu, sedih :( . Tapi tak apalah, satu alasan konyol tersebut tak mampu membuat hari-hariku yang indah di Raja Ampat berubah menjadi suram.

Oia, just info ya guys! Paket perjalanan kami sudah termasuk penginapan dan makan. Jadi kami gak usah pusing-pusing mikirin makan dan tidur di mana. Pokoknya, kami tinggal nikmati perjalanan, menikmati setiap waktu yang bergulir di surganya Indonesia ini, yang mungkin hanya kami kunjungi sekali seumur hidup hehe.
 
Penikmat Senja
Waktu makan malam telah tiba. Ikan bakar menjadi menu utamanya. Uiiih, sungguh lezat rasanya. Untuk menu makan, jangan harap kalian akan mendapatkan menu daging kambing ataupun daging sapi atau semacamnya ya, di sini gak ada barang-barang seperti itu, di sini hanya ada ikan, tiada hari tanpa ikan. Jadi mau pagi, siang, malam, hampir dipastikan menu makannya ada unsur ikannya. Lumayanlah biar otak tambah encer hehe.

Perut kenyang, cuaca bersahabat, kamipun tak mau melewatkan malam berganti pagi begitu saja. Tidak ada hal paling berharga di dunia ini selain waktu kebersamaan, entah itu bersama keluarga maupu sahabat. Ya, menikmati malam di tengah pulau terpencil bersama para sahabat adalah momen yang tak terlupakan. Meskipun badan sudah letih, kami menyempatkan untuk saling bercengkrama menghabiskan malam. Ah, sungguh malam yang indah. Inginku kembali di waktu itu.

Hari ke 2

Fajar mulai menyingsing. Tak ada kokok ayam jantan yang biasa kami dengar ketika waktu subuh, maklum posisi sedang di pulau kecil, gak ada yang pelihara ayam hehe. Namun semua itu tak mengurangi kenikmatan pagi. Hangatnya mentari pagi mampu membuat mood kami semakin bagus. Ditambah langit Raja Ampat yang cerah tak bercela semakin menyulut semangat kami untuk melanjutkan petualangan kami di Raja Ampat.

Destinasi pertama kami adalah Pasir Timbul. Mengapa langsung ke Pasir Timbul? Kalau kata guide nya sih pasir timbul hanya dapat dinikmati kalau pas air laut sedang surut, kalau udah pasang ya pasir timbulnya udah kelelep. Maka dari itu, sebelum pukul 09.00 kami sudah memulai perjalanan menuju Pasir Timbul. Dan Alhamdulillah, kami mendapatkan momennya guys! Air laut masih surut, jadi pasir timbulnya lumayan luas.

Saran buat teman-teman semua! Kalau mau ke pasir timbul, kalian harus bangun pagi, jangan sampai melebihi jam 10.00 WIT karena air laut semakin siang akan semakin naik alias pasang. So, dari pada kalian rugi kehilangan satu spot foto yang kece abies dan tentunya instagramable, lebih baik kalian bangun pagi, sarapan, beres-beres, dan langsung cus ke Pasir Timbul.
 
Pasir Timbul Raja Ampat
Oia, jangan lupa oles sun block dan hand body ya guys! Gue pastikan kalau kalian gak pakai itu semua, kulit kalian bakalan gosong. Lha wong namanya aja Pasir Timbul, pasti lokasinya berada di tengah laut dan tidak ada pohon ataupun tempat yang bisa dijadikan berteduh. Jadi persiapkan itu semua ya jika kalian tidak pengen program beauty care kalian gagal wkwk.

Setelah puas berjemur di Pasir Timbul, kamipun melanjutkan perjalanan ke Pulau Friwen. Jujur aja, sebenernya gue juga gak tau pulau apa itu, terlebih lagi mengenai daya tariknya, gue tambah gak tau! Tapi, setelah ngobrol-ngobrol sama guide nya ternyata di perairan sekitar pulau tersebut biasa buat kawin lumba-lumba. Lumayankan kalau bisa ketemu lumba-lumba hehe. Tapi sayang, ketika kami tiba di dana, ternyata gak ada satupun lumba-lumba yang nongol. Mungkin lumba-lumbanya lagi pada jomblo jadi gak pada kawin dan mampir ke perairan Pulau Friwen.
 
Bersantai di Pulau Friwen
Meskipun kami tak melihat satupun lumba-lumba, ada sebuah kejadian yang tak pernah gue lupain selama perjalanan dari Pasir Timbul ke Pulau Friwen guys! Entah kenapa tiba-tiba ada ikan paus nongol di samping perahu kami. Untung aja gak nabrak perahu, kalo sampai ketabrak ya tamat sudah. Kena gelombangnya aja perahu kami sudah goyang-goyang. 

Beneran, gue serius! Kejadiannya tu tiba-tiba dan sangat cepat. Kamipun gak sempat untuk mengabadikan momen tersebut. Meskipun si paus cuma nongol sekali langsung menghilang, tapi kejadian tersebut terekam jelas dalam memori otak gue. Bagaimana tidak terekan jelas, lha wong kejadiannya di depan kedua mata gue kok. Ini momen langka guys!

Dari kejadian tersebut, gue semakin yakin akan kekayaan laut Raja Ampat seperti tak terbatas bro! Semakin kalian menjelajahi Raja Amoat, semakin banyak hal-hal baru yang akan kalian temui. Gue yakin itu!

Pulau Friwen dalah destinasi kami yang terakhir. Karena kami harus mengejar jadwal kapal cepat yang akan bertolak dari Waisai ke Kota Sorong sekitar pukul 14.00 WIT. Kamipun mulai perjalanan kembali ke Waisai sekitar pukul 12.00 WIT. 

Yah, tak terasa perjalanan kami sudah berakhir. Momen yang tak bisa terlupakan sepanjang hidup. Pengen rasanya suatu saat kesini lagi dengan personil yang berbeda, yaitu sama istri biar nuansa yang didapat akan terasa berbeda. Tapi sebelum kembali lagi ke sini, ke Rinjani harus direalisasikan terlebih dahulu hehe.

You Might Also Like

0 komentar