MAKANAN DI TURKEY

October 10, 2011


                 Tanggal 18 Oktober 2010 pukul 17.00 saya tiba di bandara Internasional Turkey, Ataturk Havalimani. Saat itu bertepatan pada musim gugur. Pemandangan pertama yang kulihat saat keluar dari bandara adalah hanya gedung-gedung menjulang tinggi tanpa ada sedikitpun celah untuk melihat pemandangan yang jauh.

                 Kami ber 7 langsung pergi ke penginapan yang letaknya lumayan jauh dari bandara. Jalan-jalan di Istambul juga mengalami kemacetan seperti di kota-kota besar lainnya, tapi kemacetannya tidak separah di Jakarta. Alat transportasi di Istanbul sudah sangat maju, ada trem yang beroprasi sekitar 5 menit sekali. Hanya dengan menbayar 1 lira (1 Lira kurang lebih 6500) kita dapat pergi keliling Istanbul dengan nyaman.

Sesampaiya di penginapan, kami langsung mandi dan makan malam. Setiap orang di penginapan selalu menatap kami dan keheranan. Banyak dari mereka yang bertanya kepada kami,

Adin ne?                             =                             Siapa namamu?
Nerelisin?                           =                             Warga negara mana kamu?
Kac yasindasin                  =                             Berapa umurmu

Masih banyak pertannyaan yang mereka berikan kepada kami, sampai –sampai kami tidak tahu artinya. Mereka selalu menanyakan umur kepada kami karena saat itu kami masih terlihat masih kecil.
Pilav Ustu adalah makanan favorit saya sewaktu du Turkey
Airan merupakan minuman khas Turkey
Makan malam pertama kita adalah pilav ustu. Pilav Ustu adalah semacam nasi tapi nasinya lebih besar dari nasi yang ada di Indonesia dan di atas nadi di beri potongan-potongan daging bakar. Minumannya adalah Airan. Pada awalnya kami tidak tahu apa itu Airan, setellah kami mencicipinya, kami langsung mual merasakannya, rasanya seperti santan busuk. Mungkin karena lidah kami belum beradaptasi dengan masakan-masakan Turkey.


Makan bersama di restoran bersama orang-orang Turkey

You Might Also Like

0 komentar